Kisi-Kisi UAS

KISI-KISI UAS Sejarah
Kelas XI - Tahun Ajaran 2015/2016

1.      Penjelajahan Bangsa Barat
Latar Belakang
• Sebab Khusus: jatuhnya Konstantinopel ke tangan Turki Usmani pada tahun 1453
• Sebab Umum:  -    Semboyan 3G (Gold/kekayaan; Glory/kejayaan; Gospel/penyebaran Nasrani)
-          Semangat melanjutkan Perang Salib (Reconquesta)
-          Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi
-          Perjalanan Marcopolo dalam buku I Mago Mundi (Keajaiban Dunia)
-          Pembuktian Teori Heliosentris (= bumi itu bulat) karya Nicolaus Copernicus
Tabel Penjelajahan Barat

Tokoh
Tahun
Keterangan
Portugis
Bartholomeus Diaz
1488
Berhasil mendarat di Tanjung Harapan. Karena serangan ombak besar, lalu kembali ke Portugis.
Vasco da Gama
1498
Berhasil mendarat di Kalikut (India). Di Goa, India berhasil medirikan kantor dagang dan benteng.
Alfonso de Albuquerque
1511
Berhasil menguasai Malaka.
Spanyol
Cristopher Columbus
1492
Berhasil mendarat di Kep. Bahama (San Salvador) yang dikira Tanah Hindia
Ferdinand Magelhaens
1519

1521
Mendarat di ujung selatan Amerika dan menemukan Selat Magelhaens.
Sampai di Kep. Massava (Filipina). Pada 27 April 1521 tewas karena peperang dengan orang Mactan.
Sebastian del Cano
1521
Berhasil mendarat di Kep. Maluku sebagai pulau penghasil rempah-rempah.
Belanda
Barents
1594
Berayar ke timur melalui jalur utara. Namun kapalnya terjepit es, dan akhirnya ia tewas.
Cornelis de Houtman
1596
Berhasil sampai di Nusantara lalu mendarat di Banten.
Van Heemskerck
1598
Berhasil mendarat di Banten.
Jacob van Neck
1599
Berhasil mendarat di Kep. Maluku, sehingga semakin banyak kapal dagang Belanda yg berlayar ke Maluku
Inggris
Francis Drake
1579
Berhasil membawa rempah-rempah dari Ternate dan kembali ke Inggris melalui S. Hindia.
Thomas Cavendish
1586
Melakukan perjalanan yang sama dgn Francis Drake
James Lancestor

Memimpin armada EIC ke Indonesia, namun gagal  karena diserang Portugis dan bajak laut Malaka.


2.      Perkembangan VOC
Kebijakan VOC
-          Mengadakan pelayaran Hongi (dengan perahu kora-kora) untuk memberantas penyelundupan
-          Mengadakan ekstirpasi (= membakar hasil panen berlebih) untuk menjaga stabilitas harga rempah di pasaran
-          Mengadakan verplichte laverantie (= penyerahan wajib berupa hasil bumi)
-          Menerapkan sistem contingenten (= rakyat dipaksa menyerahkan hasil bumi sebagai pajak)
-          Melakukan politik devide et impera
-          Mengadakan perjanjian dengan raja daerah untuk melakukan monopoli
Akhir VOC
§  Sebab kemunduran VOC:    -     Banyak pegawai yang korupsi
-          Banyak biaya untuk peperangan
-          Wilayah kekuasaannya sangat luas
-          Pembayaran deviden bagi pemegang saham
-          Berdirinya Republik Bataaf di Belanda
-          Bertambahnya saingan dagang di Asia
§  Pada akhirnya VOC bangkrut (pada masa Gubjend. Overstraten), lalu dibubarkan pada 31 Desember 1799. Semua piutang VOC diambil alih oleh pemerintah.

3.      Pemerintahan Daendles
Latar Belakang:
Pada tahun 1795, kaum patriot yang dibantu Prancis berhasil merebut kekuasaan dan membentuk pemerintahan baru yang disebut Republik Bataaf. Raja Willem V yang mengungsi di Kew, Inggris mengeluarkan Surat-surat Kew yang memerintahan penguasa jajahan Belanda untuk menyerahkan willayahnya kepada Inggris. Oleh karena itu, Louis Napoleon (saudara Napoleon Bonaparte) sebagai pemimpin Bataaf-Prancis menunjuk Dandles sebagai gubjend Hindia.
Daendles ditunjuk karena: pengalaman militer, pro terhadap Prancis, dan liberalis
Kebijakan Daendles
Bidang
Kebijakan
Hankam
-          Menambah jumlah pasukannya dari 3.000 orang menjadi 20.000 orang
-          Menignkatkan kesejahteraan prajurit
-          Mendirikan pabrik senjata di Semarang dan Gresik
-          Membangun pangkalan AL di Ujungkulon dan Surabaya
-          Membangun jalan raya pos Anyer-Panarukan
Ekonomi
-          Membentuk Dewan Pengawas Keuangan (Algemene Rekenkaer)
-          Memonopoli perdagangan dan memungut pajak
-          Melanjutkan contingenten dan verpliccthe laverantiae
-          Mengadakan Prianger stesel (= mewajibkan penduduk Priangan untuk menanam kopi)
-          Menjual tanah negara kepada pihak swasta
Hukum
-          Membentuk 3 peradilan (untuk orang Eropa, Timur Asing, dan Pribumi)
-          Melakukan pemberantasan korupsi dengan keras
Sosial
-          Menghapus upacara di istana Surakarta dan Yogyakarta
Pemerintahan
-          Dewan Hindia Belanda dibubarkan dan diganti dengan Dewan Penasihat
-          Membentuk Sekretariat Negara (Algemene Secretarie)
-          Membagi P. Jawa menjadi 9 prefektur dan 31 kabupaten

4.      Pemerintahan Raffles
Sistem Pemerintahan Raffles:   -    Kerja rodi dan penyerahan wajib diganti penanaman bebas
-          Para bupati diangkat menjadi pegawai pemerintah kolonial
-          Tanah milik pemerintah dan rakyat sebagai penyewa
Akhir
§  Raffles ditarik kembali karena adanya Perang Koalisi (Prancis vs Koalisi) di Eropa yg berakhir dengan kekalahan Prancis, lalu dihasilkan Perjanjian Wina dan Covenssion of London (1814).
§  Salah satu isi dari Convenssion of London adalah “Belanda mendapatkan kembali tanah jajahannya di Hindia kecuali Bengkulu”.

5.      Sistem Tanam Paksa
Maksud: yi kewajiban penduduk pribumi untuk menanam tanaman yang laku keras di pasar internasional, misalnya: teh, kopi, kina, lada, nila, dsb.
Pelaksanaan
Peraturan cultur stelsel sebenarnya baik, namun pelaksanakannya menyimpang karena adanya cultur procenten (= mendapat pesenan/komisi jika menyetorkan melebihi target). Contoh:
-          Tanah yang digunakan untuk tanam paksa lebih dari seperlima bagian
-          Kegagalan panen ditanggung oleh rakyat
-          Semula sukarela berubah menjadi paksaan karena adanya cultur procenten
Dampak

Bagi Belanda
Bagi Indonesia
Dampak Positif
§  Kas Belanda surplus
§  Dapat melunasi hutang
§  Amsterdam menjadi pusat perdagangan
§  Mengenal jenis tanaman ekspor
§  Mengenal teknik pertanian
Dampak Negatif

-          Banyak lahan yang terbengkalai
-          Wabah penyakit merajalela
-          Terjadi kelaparan dan kematian

6.      Kebijakan Masa Liberal


§  Menghapus Tanam Paksa
§  Memperluas penanaman modal swasta
§  Memperluas peredaran uang
§  Mengeluarkan UU Gula
§  Mengeluarkan UU Tanah
§  Membangun sarana prasarana transportasi



7.      Perjanjian VOC di Makasar
Perjanjian Bongaya (1667). Isinya:
-          Gowa harus mengakui hak monopoli VOC
-          Semua orang Barat kecuali Belanda harus meninggalkan Gowa
-          Gowa harus membayar biaya perang
Usaha  VOC untuk mengadakannya:
o   Melakukan blokade terhadap Pelabuhan Somba Opu
o   Melakukan politik devide et impera
o   Menjalin hubungan Aru Palaka (Pangeran Bugis dari Bone)
o   Menyerang dengan pasukan gabungan disertai persenjataan lengkap
o   Memaksa sultan Hasanudin untuk menandatangani perjanjian Bongaya

8.      Penyebaran Agama Nasrani di Maluku
§  Dirintis oleh Gonsalo Veloso (pedagang Portugis) dengan Simon Vas (rohaniawan Fransiskan)
§  Misionaris yang terkenal adalah Fransiscus Xaverius (ordo Yesuit) yang bertugas di Maluku dan sekitarnya. Penyebaran agama Katolik tersendat setelah terbunuhnya Sultan Hairun yang menimbulkan kebencian terhadap semua orang Portugis.
§  Setelah Maluku jatuh ke Belanda, Misionaris digantikan oleh Zending (menyebarkan Kristen)

9.      Perlawanan di Ternate Tidore
Melawan Portugis
§  Adanya pertikaian antara Uli Lima (Ternate Obi, Bacan, Seram) dan Uli Siwa (Tidore). Sehingga pada 1512, Portugis dan Spanyol yang datang ke Maluku membentuk sekutu  Portugis–Ternate sedangkan Spanyol–Tidore.
§  Akibat pertikaian tersebut, pada 1534 ditandatanganilah perjanjian Saragosa (Isi: kedudukan Portugis tetap di Maluku, sedangkan Spanyol pindah ke Filipina)
§  Kedudukan Portugis semakin kuat kemudian melakukan monopoli terhadap rakyat Maluku. Rakyat mengadakan perlawanan di bawah pimpinan Dajalo, sedangkan Portugis mendatangkan bantuan yang dipimpin Antonio Galvao.
§  Rakyat kembali mengadakan serangan di bawah pimpinan Sultan Hairun, namun S. Hairun justru tewas dalam perundingan di Benteng Sao Paulo.
§  Perlawanan dilanjutkan oleh Sultan Baabulah (anak S. Hairun) yang berhasil mengusir Portugis dari Ternate pada 1575.
Melawan VOC
§  Hubungan baik antara VOC dan Sultan Ternate tidak disenangi oleh rakyat Ternate. Rakyat Ternate yang dipimpin Laks. Saidi melawan VOC yang dipimpin De Vlamingh. Akhirnya Ternate berhasil dikuasai VOC.
§  VOC meluaskan kekuasaanya di Tidore dengan mengangkat Patra Alam sebagai Sultan Tidore menggantikan Sultan Jamaludin (diasingkan ke Sailan). Rakyat menganggap Patra Alam sebagai sultan boneka dan lebih setuju Sultan Nuku sebagai Sultan Tidore
§  Pada 1780, Nuku memimpin perlawanan rakyat Tidore melawan VOC sampai 1805

10.  Latar Belakang Perlawanan Banten
§  Letak Banten yang strategis menjadikan Bantens sebagai bandar perdagangan Internasional, sehingga menyebabkan perselisihan antara VOC (Batavia) dengan Banten
§  Pembagian kekuasaan dalam K. Banten (intern: S. Haji & ekstern: S. Ageng + Purbaya) membuat VOC mengadu domba antara Sultan Ageng Tirtayasa dengan Sultan Haji.

11.  Usaha Belanda mengalahkan Perang Aceh
§  Melaksanakan taktik “Konsentrasi Stelsel
§  Mengirim Snouck Hurgronje (Abdul Gafar) untuk meneliti kehidupan masyarakat Aceh. Kemudian menyampaikan beberapa usulan untuk melawan perlawanan Aceh:
a.       Memecah belah persatuan dan kekuatan masyarakat Aceh
b.      Perlawanan harus dengan kekerasan/kekuatan senjata
c.       Bersikap lunak terhadap bangsawan serta memberi kesempatan utnuk masuk dalam pemerintahan kolonial Belanda
§  Membentuk Marshose (pasukan anti gerilya dari orang pribumi dibawah pimpinan Belanda)
§  Menyandera anggota keluarga yang menekan perlawanan


12.  Perang Padri
Tahap-Tahap

Tokoh
Keterangan
Perjanjian
Tahap I
(1821-1825)

Padri vs Adat + Belanda
T. Pasaman (Lintau)
T. Nan Renceh (Baso)
T. Imam Bonjol
T. Mensiangan
-          Dimulai dengan menyerang pos-pos Belanda
-          Belanda berhasil mendirikan benteng Fort Van der Capellen di Batusangkar
-          Belanda memanfaatkan perjanjian Masang untuk menguasai daerah lain
-          T. Mensiangan melawan, namun dapat dikalahkan
Perjanjian Masang (perundingan damai antara pihak Belanda dan Kaum Padri)
Tahap II
(1825-1830)

Padri vs Belanda
Sulaiman Aljufri
Tuanku Imam Bonjol
Tuanku Lintau
Tuanku Nan Renceh
-          Belanda memfokuskan serangan untuk menghadapi Perang Diponegoro
-          Belanda mengupayakan perdamaian dengan Kaum Padri dengan meminta bantuan Sulaiman Aljufri
-          Imam Bonjol menolak, sedangkan Nan Renceh dan Lintau setuju
Perjanjian Padang:
o  Belanda mengakui kekuasaan pemimpin Padri dan menjamin pelaksanaan sistem agama
o  Tidak akan saling menyerang
o  Melindungi pedagang dan orang yang melakukan perjalanan
o  Belanda akan melarang praktik adu ayam
Tahap III
(1830-1837)

Padri + Adat vs Belanda
Tuanku Nan Cerdik
Tuanku Imam Bonjol
-          Belanda memusatkan kekuatan untuk menumpas perang Padri
-          Belanda mendapat bantuan dari pasukan Sentot Ali
-          Belanda menerapkan strategi winning the hearth
-          Belanda menawarkan perdamaian
-          Pertahanan terakhir Kaum Padri berada pada Imam Bonjol
Plakat Panjang
(isinya tidak akan ada lagi peperangan antara Belanda dengan Kaum Padri)
Akhir Perang Padri
Pada Oktober 1837, Belanda mengepung dan menyerang benteng Bonjol. Akhirnya Tuanku Imam Bonjol ditangkap, sedangkan pasukan yang dapat meloloskan diri melanjutkan gerilya di hutan. Tuanku Imam Bonjol dibuang ke CianjurAmbonManado hingga meninggal pada 6 Nov 1864

13.  Latar Belakang Perlawanan
Perlawanan
Latar Belakang
Maluku
Sebab Umum: -     Penindasan dan penghisapan terhadap penduduk Maluku
-          Ketidakpuasan rakyat terhadap Pergub Maluku
-          Aturan monopoli dagang yang keras
-          Pengawasan keamanan yang terlalu ketat
Sebab Khusus: penolakan Van den Berg terhadap tuntutan rakyat untuk membayar perahu yang dipesan
Diponegoro
Sebab Umum: -     Penderitaan rakyat karenan bebagai macam pajak
-          Belanda ikut campur dalam urusan pemerintahan
-          Belanda mempersempit wilayah Mataram
-          Kekecewaan ulama terhadap masuknya peradaban barat
-          Para bangsawan dilarang menyewakan tanahnya
Sebab Khusus: Belanda yang berencana membangun jalan baru menancapkan patok/anjir melewati tanah P. Diponegoro di Tegalrejo tanpa seizin P. Diponegoro
Mataram
-          Tindakan monopoli VOC
-          VOC menghalangi kapal dagang Mataram yang akan berdagang ke Malaka
-          VOC menolak untuk mengakui kedaulatan Mataram
-          Keberadaan VOC di Batavia merupakan ancaman serius
-          VOC menghambat cita-cita S. Agung untuk mempersatukan Jawa
Trunojoyo
-          Ketidakpuasan terhadap kepemimpinan Cankraningrat II yang lebih banyak menghabiskan waktu di Mataram daripada di Madura
-          Ketidakpuasan Adipati Anom (Amangkurat II) terhadap pemerintahan Amangkurat I sehingga menyuruh Trunojoyo untuk mengadakan pemberontakan
Untung Suropati
-          Untung ditugasi untuk menjemput Pangeran Purbaya, namun kedatangan pasukan Kuffeler memperlakukan Purbaya dengan kasar. Untung tidak terima dan menghancurkan pasukan Kuffeler lalu melanjutkan perlawanan ke Cirebon
-          VOC secara sepihak mengangkat Pangeran Puger sebagai Sunan Pakubuwono I. Amangkurat III bergabung dengan Untung mengadakan perlawanan.
Aceh vs Portugis
-          Portugis mengganggu kedaulatan Aceh
-          Portugis bersaing dengan Aceh dalam segala bidang (politik, ekonomi, agama)
-          Portugis merasa iri dengan perkembangan Aceh
-          Kapal dagang Portugis mengganggu kapal dagang Aceh
Tondano II
Penolakan rakyat Tondano terhadap kebijakan Daendles untuk merekrut prajurit dalam rangka melindungi P. Jawa dari serangan Inggris
Akhir Mataram

14.  Hubungan Pemberontakan Cina (Batavia) dan Mataram
§  Belanda mengeluarkan kebijakan surat pas (surat izin bermukim) untuk membatasi kedatangan orang Cina di Batavia. Orang-orang Cina yang belum memiliki surat pas, kemudian melarikan diri ke luar kota dan membentuk gerombolan.
§  Pada 1740, terjadi kebakaran di Batavia. VOC menuduh orang-orang Cina melakukan pemberontakan, kemudian VOC pembunuhan/pembantaian terhadap orang-orang Cina.
§  Beberapa orang yang berhasil lolos melakukan perlawanan di daerah. (Tokoh: Oey Panko)
§  Perlawanan Cina ini mendapat dukungan dari para bupati di pesisir dan Pakubuwono II. Pada 1741, benteng VOC di Kartasura dapat diserang. VOC segera meningkatkan senjata sehingga pemberontakan Cina dapat dipadamkan

15.  Kemenangan Siak
Sultan Siak bersama panglima dan penasihat mengatur strategi baru yaitu “siasat hadiah sultan” (Sultan diminta untuk berpura-pura berdamai dengan Belanda dengan memberikan hadiah). Perundingan damai dilakukan di loji di Pulau Gantung, orang-orang Belanda disergap dan dibunuh kemudian loji dibakar. Sultan Siak kembali ke Siak dengan membawa kemenangan

16.  Pengaruh Politik Etis
§  Pembangunan infrastruktur transportasi
§  Pembangunan saluran irigasi bagi pertanian
§  Emigrasi penduduk sebagai tenaga kerja murah
§  Adanya pendidikan yang bergaya barat
§  Munculnya golongan intelektual/priyayi
Pengaruh Politik Etis di Surakarta
R. Dirdjoatmojo menyunting Djawi Kanda yang diterbitkan oleh Albert Rusche & Co.

17.  Latar Belakang Pergerakan Nasional
Faktor Intern
Faktor Ekstern
-          Lahirnya golongan cendekiawan/terdidik
-          Sejarah masa lampau yang gemilang
-          Penderitaan rakyat karena penjajahan
-          Dominasi ekonomi kaum Tionghoa di Indonesia
-          Istilah “Indonesia” sebagai Identitas Nasional
-          Kemenangan Jepang atas Rusia (1905)
-          Lahirnya gerakan nasionalisme di Asia-Afrika, misal:
o    India (Mahatma Gandhi)
o    Filipina (Jose Rizal)
o    Cina (dr. Sun Yat Sen)
o    Turki (Mustafa Kemal Pasha)
-          Lahirnya paham-paham baru
Organisasi Pelopor

Budi Utomo
SI (SDI)
Indische Partij
Tokoh
Perintis: Wahidin S.
Pendiri: dr. Soetomo
H. Samanhudi
Tiga Serangkai:
-          Ki Hajar Dewantoro
-          Dr. Cipto Mangunkusumo
-          Douwes Dekker
Didirikan
Jakarta, 20 Mei 1908
Solo, 1911
Bandung, 25 Des 1912
Tujuan
o  memajukan pengajaran
o  memajukan pertanian, peternakan, perdagangan
o  memajukan teknik dan industri
o  menghidupkan kembali kebudayaan.
o  memajukan perdagangan
o  membantu para anggotanya yang mengalami kesulitan dalam bidang usaha
o  memajukan kepentingan rohani dan jasmani penduduk asli
o  memajukan kehidupan agama Islam
Mencapai Indonesia merdeka

18.  Peran Tokoh Perlawanan Mataram

19.  Sebab Soekarno dan Ki Hajar Dewantara ditangkap
Soekarno                : melakukan pembelaan dengan judul “Indonesia Menggugat
Ki Hajar Dewantara : menulis “Als Ik Een Nederland Was” (Seandainya Aku Orang Belanda)

20.  Organisasi Pemuda I : Tri Koro Dharmo
Organisasi Wanita I  : Putri Mardika
Organisasi Agama I  : Al-Jamiatul Khairiyah (Jamiatul Kahir)

21.  Pergerakan Moderat
§  Sebab: -     Sikap Belanda yang reaktif
-          Krisis ekonomi tahun 1929-1930
-          Adanya pembatasan untuk berkumpul
§  Bergerak di parlemen dan bersifat kooperatif
§  Contoh Organisasi: Parindra, GAPI, Gerindo

22.  Organisasi Radikal

PNI
PKI
PI
Tokoh
Soekarno
Sneevliet
Notosuroto, Husein Jayadiningrat, Panji Sastrokartono
Didirikan
Bandung, 4 Juli 1927
Semarang, 9 Mei 1945
Belanda, 1908 (IV) → 1924 (PI)
Sifat
Mandiri, Nonkooperatif

Nonkooperatif
Tujuan
Mencapai Indonesia merdeka atas usaha sendiri
Mendirikan pemerintahan komunis
Mencapai kemerdekaan Indonesia

23.  Organisasi Politik → Indsiche Partij, PNI, PKI, dsb.

24.  Perbedaan Perlawanan

Sebelum Abad-20
Setelah Abad-20
-          Bersifat lokal/kedaerahan
-          Sangat tergantung pada pemimpinnya
-          Tidak terorganisir
-          Tujuannya tidak jelas
-          Perjuang berupa perlawanan fisik
-          Bersifat nasional/menyeluruh
-          Tidak terpusat pada pemimpin
-          Terorganisir dengan baik (teratur)
-          Memiliki tujuan yang jelas
-          Perjuangan berupa gerakan organisasi

Komentar

  1. terimakasih mas yotam, sangat membantu =))
    kira kira kunci buat prakarya besok ada ngggak ?
    buat kmianya uang kunci sudah saya transfer ..

    BalasHapus

Posting Komentar