Pendudukan Jepang di Indonesia
Bab 4
Pendudukan Jepang di Indonesia
A.
Awal Pendudukan Jepang
1.
Perang Dunia II
(1939-1945)
§
Sebab
Umum: - Adanya paham ultranasionalisme
-
Munculnya
politik Aliansi → Blok Poros/Tripartid :
Jerman, Italia, Jepang
→ Blok
Sekutu : Inggris, Prancis, AS, Rusia, dsb
-
Adanya
keinginan balas dendam
-
Kegagalan
LBB
§
Sebab
Khusus: → di Eropa: Jerman menyerang
Polandia (1 Sept 1939)
→ di Asia : Jepang menyerang Pearl
Harbour (7 Des 1941)
§
Jepang
menjadi negara Imperialisme (maju, modern), karena:
Pada 1639-1854,
terdapat Politik Isolasi → 1854,
mulai dibuka oleh Commodor Mathew C.
Perry
→
Tahun 1868 terdapat Restorasi Meiji
(pembaharuan di segala bidang) →
industri maju
§
Jepang
ingin menguasai Asia
• Sebab: → Motif Ekonomi : mendapat SDA, tenaga kerja,
pemindahan penduduk
→ Motif Kejayaan : ambisi untuk
menjadi penguasa/pemimpin Asia
• Jepang percaya diri dalam
menguasai Asia, karena:
→
Kemajuan Jepang dalam berbagai bidang (ekonomi, politik, militer, dsb)
→
Kemenangan Jepang dalam melawan Cina (1890) dan Rusia (1904)
3. Masuknya
Jepang ke Indonesia
10 Jan 1942 : Jepang menduduki Tarakan
Jan-Feb 1942 : Jepang menguasai Balikpapan, Manado, Ambon,
Makassar, Pontianak, dan Palembang
1 Mar 1942 : Jepang mendarat di Banten, Indramayu, dan Rembang
5 Mar 1942 : Jepang berhasil menduduki Batavia (Jakarta)
8 Mar 1942 : Belanda (Ter Poorten) menyerah tanpa syarat
kepada Jepang (Hitoshi Immamura) di Kalijati
*Alasan menyerang Palembang: mematahkan hubungan Belanda-Inggris dan
mendapatkan sumber minyak
*Alasan menyerang P. Jawa: terdapat pusat ABDACOM di Bandung
§
Masuknya
Jepang ke Indonesia disambut baik oleh rakyat, karena:
-
Jepang
mengaku sebagai saudara tua Indonesia (Hacko Ichiu)
-
Jepang
berhasil mengusir Belanda dari Indonesia
-
Propaganda
Jepang yang berjanji akan memberikan kemerdekaan kepada Indonesia secara
bertahap
-
Adanya
Ramalan
Jayabaya (Isi: Indonesia akan
dijajah oleh bangsa kulit kuning seumur jagung dan setelahnya akan mendapat
kemerdekaan)
-
Jepang
memberi kemudahan (boleh beribadah, mengibarkan Merah Putih disamping Hinomaru, menyanyikan Indonesia Raya
setelah Kimigayo, berbahasa
Indonesia, dsb)
B.
Kebijakan Jepang di
Indonesia
1.
Pemerintahan
a)
Pemerintahan Militer
§
Tiga
wilayah pemerintahan militer:
1)
Jawa
dan Madura (Jakarta) →
Rikugun: Tentara XVI (Asamu Shudan)
2)
Sumatera
(Bukittinggi) →
Rikugun: Tentara XXV (Tomi Shudan)
3)
Kalimantan,
Sulawesi, Maluku (Makassar) → Kaigun : Armada Selatan II
§
Panglima
Tentara XVI mengeluarkan UU (Osamu Seirei), isinya:
-
Jabatan
gubjend dihapuskan dan segala kekuasaannya diambil alih panglima tentara Jepang
-
Pejabat
pemerintah sipil tetap diakui kedudukannya asalkan setia pada Jepang
-
Badan
pemerintah dan UU masa Belanda tetap diakui untuk sementara waktu, asal tidak
bertentangan dengan aturan pemerintah militer Jepang
b)
Pemerintahan Sipil
§
Status
pegawai masa Hindia Belanda tetap diakui asalkan memiliki kesetiaan terhadap
Jepang
§
Untuk
menghapus pengaruh Belanda pada masyarakat, Jepang menetapkan UU No. 4 yang
isinya:
-
Hanya
Hinomaru yang bolah dipasang
-
Hanya
lagu Kimigayo yang boleh diperdengarkan pada hari besar
-
Pembagian
waktu sesuai waktu Jepang mulai 1 April 1942
-
Menggunakan
kalender
Sumera mulai 29 April 1942 (1942 = 2602)
-
Rakyat
Indonesia wajib mengikuti hari raya Tencosetsu (peringatan HUT Kaisar Hirohito)
§
Armada
Selatan II membentuk pemerintahan Minseibu pada Kalimanta, Sulawesi,
dan Seram. Pemerintahan dibawahnya meliputi syu,
ken, bunken (subkabupaten) gun,
son.
§
Dibentuk
sistem
Tonarigumi (sistem pemerintahan hingga tingkat RT untuk memudahkan
pengawasan)
2.
Ekonomi Perang
§
Ekonomi
Perang yaitu semua kekuatan ekonomi di Indonesia digali untuk menopang kegiatan
perang
§
Alasan
Indonesia dijadikan sasaran: - Indonesia kaya akan berbagai hasil bumi
-
Indonesia
cocok sebagai tempat pemasaran hasil industri
-
Untuk
memperluas wilayah Jepang
§
Sistem
penghangusbumian Belanda (akibat kekalahannya dengan Jepang) menyebabkan
ekonomi melemah. Langkah-langkah yang ditempuh Jepang: -
Merehabilitasi prasarana ekonomi
-
Menyita
seluruh kekayaan musuh
-
Perusahaan
Belanda dijadikan Hak Milik Jepang
§
Kebijakan
Ekonomi Perang:
-
Mengganti
perkebunan tanaman ekspor dengan tanaman untuk perang (jarak, kina, karet)
-
Meningkatkan
lahan pertanian untuk konsumsi tentara Jepang
-
Penebangan
hutan secara besar-besaran untuk industri perang
-
Penyerahan
ternak dan pemotongan ternak besar-besaran untuk konsumsi tentara Jepang
-
Petani
wajib menyetorkan hasil panen untuk konsumsi tentara Jepang
-
Sistem
autarki (setiap daerah harus memenuhi kebutuhannya
sendiri dan memenuhi kebutuhan perang)
3.
Pendidikan
§
Membatasi
kurikulum pendidikan (orientasi pada
militer)
§
Jumlah
sekolah dan tenaga pengajar berkurang drastis
§
Kegiatan
perguruan tinggi macet
§
Bhs.
Jepang sebagai bahasa wajib dan Bhs. Indonesia sebagai bahasa pengantar
§
Pelajar
diharuskan melakukan kerja bakti (kinrohosyi),
menhormati Hinomaru, menyanyikan Kimigayo, seikerei, taiso (gerak
badan), dan pelatihan kemiliteran
4.
Romusa
§
Untuk
menarik simpati, Jepang mengatakan bahwa Romusa adalah pahlawan pekerja yang
dihormati.
§
Romukyokai adalah panitia pengerah tenaga romusa
C.
Organisasi Bentukan
Jepang
1.
Organisasi Sosial
Kemasyarakatan
a)
Gerakan Tiga A
§
Pemimpin:
Syamsuddin
§
Tujuan:
memikat dan mencari dukungan rakyat Indonesia
§
Semboyan:
Nippon Cahaya Asia, Nippon Pelindung Asia, Nippon Pemimpin
Asia
b)
Pusat Tenaga Rakyat (Putera)
§
Didirikan
pada tanggal 1 Maret 1943
§
Tujuan:
memusatkan seluruh kekuatan rakyat untuk mendukung dan membantu Jepang
§
Pemimpin:
Empat
Serangkai (Soekarno, Moh. Hatta, K. H. Mas Mansyur, Ki Hajar Dewantoro)
c)
Majelis Islam A’la Indonesia (MIAI)
§
Merupakan
satu-satunya organisasi yang tidak dibubarkan, karena dianggap paling
anti-Barat
§
Kegiatan
MIAI hanya terbatas pada pembentukan Baitul Maal dan peringatan hari-hari
besar Islam
§
Pada
Oktober 1943, MIAI dibubarkan → diganti Majelis Syuro Muslimi Indonesia
(Masyumi)
§
Tokoh
Masyumi: K. H. Hasyim Asyari, K. H. Mas Mansyur, K. H. Nahowi, dsb.
d)
Jawa Hokokai
§
Tujuan:
menghimpun kekuatan lahir batin rakyat untuk menggalang kebaktiannya sesuai Hoko
Seishin (semangat kebaktian) yang isinya: - mengorbankan
diri,
-
mempertebal persaudaraan,
-
melaksanakan sesuatu dengan bukti
§
Dipimpin
oleh Gunseikan,
dengan penasehat Ir. Soekarno dan Hasyim Asyari
§
Contoh
anggota Jawa Hokokai: Kyoku Hokokai
(kebaktian guru), Isi Hokokai
(kebaktian dokter), Fujinkai
(organisasi wanita), Keimun Bunka
Shidosho (pusat kebudayaan), dsb.
2.
Organisasi
Semi-Militer
No
|
Nama
|
Dibentuk
|
Anggota
|
Tujuan
|
1
|
Seinedan
(Barisan
Pemuda)
|
9 Maret 1943
|
Pemuda usia
14-22 tahun
|
Mempertahankan
tanah air dengan kekuatan sendiri, membantu Jepang dalam Perang Pasifik
|
2
|
Keibodan
(Barisan
Pembantu Polisi)
|
29 April
1943
|
Pemuda usia
23-25 tahun
|
Membantu
tugas-tugas polisi Jepang
|
3
|
Fujinkai
(Barisan
Wanita)
|
Agustus 1943
|
Wanita usia >15
tahun
|
Membantu
tentara Jepang dalam perang
|
4
|
Seisyintai
(Barisan
Pelopor)
|
25 Sept 1944
|
Meningkatkan
kesiapsiagaan rakyat untuk bertahan total bila diserang Sekutu
|
|
5
|
Hizbullah
|
15 Des 1944
|
Pemuda Islam
usia 17-25 tahun
|
Membantu memenagkan
perang Jepang
|
3.
Organisasi Militer
a)
Heiho (Pembantu Prajurit
Jepang)
§
Yi
organisasi militer yang anggotanya adalah orang-orang pribumi
§
Tugas:
membantu tentara Jepang dalam Perang Pasifik (luar negri)
b)
Pembela Tanah Air (PETA)
§
Tugas:
mempertahankan Indonesia (dalam negri)
dari serangan Sekutu
§
Tokoh:
Soedirman, Gatot Subroto, Supriyadi, Ahmaad Yani, Soeharto, dsb.
D.
Dampak Pendudukan Jepang
di Indonesia
1.
Bidang Politik
o Dukungan Jepang terhadap semangat
anti-Belanda, sehingga Jepang turut mendukung semangat nasionalisme Indonesia
o Dibentuknya BPUPKI dan PPKI untuk
mempersiapkan kemerdekaan Indonesia
o Diperbolehkannya penggunaan Bhs.
Indonesia
o Dikibarkanya Bendera Sang Saka Merah
Putih di samping bendera Hinomaru
o Pembubaran organisasi politik, kecuali
MIAI (karena dianggap yang paling anti-barat)
o Pelarangan seluruh kegiatan politik
2.
Bidang Birokrasi
o Terbentuknya strata masyarakat dari
tingkat atas hingga tingkat RT (Tonarigumi)
o Sistem pemerintahan Indonesia diatur
berdasarkan militer
o Dibentuknya tiga pemerintahan militer
o Dibentuknya Chuo Sangi In (Badan Pertimbangan Pusat)
o Orang-orang pribumi mendapat kesempatan
untuk menduduki jabatan yang tinggi namun masih dalam pengawasan Jepang, hal
ini terjadi karena Jepang kekurangan tennaga kerja
o Penerapan sistem Autarki dimana daerah
harus memenuhi kebutuhannya sendiri
3.
Bidang Militer
o
Rakyat
Indonesia mendapatkan pelatihan militer
o
Rakyat
Indonesia memiliki persenjataan militer
o
Adanya
peninggalan infrastruktur militer yang dapat digunakan untuk mempertahankan
kemerdekaan
o Dibentuknya Kempetai (Dinas Polisi Rahasia) yang bertugas mengawasi dan
menghukum pelanggaran terhadap pemerintah Jepang
o Pemerintah Jepang bebas menginterogasi,
menagkap, hingga hukuman mati tanpa proses pengadilan
4.
Bidang
Sosial-Budaya
o
Didirikan
Keimun Bunka Sidhasho (pusat
kebudayaan)
o
Adanya
kerja bakti (Kinrihoshi)
o
Berkembangnya
sastra yang memunculkan satrawan ‘45
o
Adanya
penanggalan Sumera (kalender Jepang)
o
Adanya
Romusa (tenaga kerja tanpa upah)
o
Adanya
Jugun Ianfu (budak untuk memenuhi
nafsu)
o
Masyarakat
diwajibkan Seikerei (menghormat
ke arah matahari terbit/kaisar)
o Perubahan nama kota (Batavia → Jakarta, Buitezorg → Bogor)
5.
Bidang Ekonomi
o
Pabrik
dan perusahaan Belanda diakuisisi Jepang
o
Eksploitasi
SDA dan SDM secara besar-besaran
o
Tanaman
perkebunan diganti dengan tanaman jarak
o
Banyak
petani yang harus menjadi pekerja romusa
o
Barang-barang
keperluan sulit didapat
o
Terjadi
inflasi yang tinggi
o
Rakyat
Indonesia banyak kekurangan sandang sehingga memakai karung goni
o
Timbul
bencana kelaparan dan penyakit (busung lapar, beri-beri, dsb)
6.
Bidang Pendidikan
o
Bhs.
Jepang sebagai bahasa wajib dan Bhs. Indonesia sebagai bahasa pengantar
o
Semua
kalangan boleh mengenyam pendidikan
o
Diperkenalkan
sistem Nippon-sentris dan kegiatan
upacara
o
Mendapat
pelatihan kemiliteran dan disiplin
o
Pendidikan
mengalami kemunduran karena kurikulum ditekankan pada militer
o
Pendidikan
hanya sampai tingkat dasar
o
Banyak
perguruan tinggi yang ditutup
o
Pelarangan
terhadap buku berbahasa Belanda dan Inggris, sehingga pendidikan tinggi
mustahil
o
Banyak
guru yang dipekerjakan sebagai pejabat sehingga standar pendidikan mundur
E.
Perjuangan Melawan
Pendudukan Jepang
1.
Perjuangan Bawah
Tanah
Yi perlawanan yang dilakuka
secara diam-diam dan bertujuan untuk menyususn kekuatan meskipun terlihat bekerja
pada instansi Jepang dengan loyal
No
|
Kelompok
|
Ket
|
1
|
Sukarni
|
Menghimpun orang-orang Sendenbu untuk
menyebarkan cita-cita kemerdekaan
|
2
|
Ahmad
Soebarjo
|
Menghimpun tokoh-tokoh Indonesia yang bekerja dalam
Kaigun (AL Jepang). AL berhasil mendirikan Asrama Indonesia Merdeka
|
3
|
Sutan
Syahrir
|
Menghimpun mantan teman sekolah dan rekan organisasi
zaman Hindia Belanda
|
4
|
Amir
Syarifuddin
|
Kelompok yang antifasis dan dengan keras
menolak kerjasama dengan Jepang. Amir dihukum mati, namun setelah
Indonesia merdeka maka Amir dibebaskan.
|
5
|
Golongan Persatuan Mahasiswa
|
Sebagian besar berasal dari Ika Daigu. Golongan
mahasiswa yang anti Jepang dan bekerja sama dengan Kelompok Syahrir
|
2.
Perjuangan Fisik
Yi perlawanan secara
terang-terangan
No
|
Tempat,
Tgl
|
Tokoh
|
Penyebab
|
Akhir
|
1
|
Aceh, 10 Nov
1942
|
Tengku Abdul
Jalil
|
-
Rakyat Aceh dipaksa romusa
-
Rakyat menolak Seikerei yang bertentangan dengan
ajaran Islam
|
Pada
serangan ketiga, Jepang berhasil merebut Cot Plieng dan Abdul Jalil tewas
tertembak saat sembahyang
|
2
|
Singaparna,
Feb 1944
|
Kyai Zaenal
Mustafa
|
-
Pengerahan tenaga romusa
-
Rakyat diwajibkan menyerahkan
padi
-
Rakyat menolak Seikerei
|
Zaenal
Mustafa berhasil ditangkap di Tasikmalaya, 25 Feb 1944. Kemudian dipindahkan
ke penjara Batavia dan akhirnya dihukum mati pada 25 Okt 1944
|
3
|
Indramayu
§ Kaplongan,
April 1944
§ Cidempet,
30 Jul 1944
|
-
Petani diwajibkan menyerahkan
hasil padi nya pada Jepang
-
Kebijakan mengerahkan tenaga romusa
|
Jepang
berhasil menumpas perlawanan karena didukung dengan tentara dan peralatan
yang lengkap
|
|
4
|
Kalimantan
|
Pang Suma
|
Penindasan
Jepang terhadap rakyat yang sangat berat
|
Perlawanan
dimenangkan Jepang karena adanya mata-mata Jepang di kalangan masyarakat
|
5
|
Irian
§ Biak
§ Yapen
Selatan
|
§ Rumkorem
§ Silas
Papare
|
Pukulan dang
peganiayaan oleh Jepang yang diluar batas kemanusiaan
|
Jepang
kewalahan menghadapi taktik gerilya orang Irian, dan akhirnya Jepang
meninggalkan Biak
|
6
|
Blitar, 14
Feb 1945
|
Supriyadi
|
Kekecewaan
anggota PETA akibat kekejaman Jepang yang menyebabkan penderitaan rakyat
|
Perlawanan
berhasil dipadamkan, tokoh PETA diadili di Mahkamah Militer Jepang dan
dijatuhi hukuman mati. Sedangkan Supriyadi tidak diketahui keberadaannya
|
7
|
Unra, Sulsel
|
Haji Temmale
|
Perlakuan
Jepang yang tidak manusiawi dan sewenang-wenang
|
Tambahan:
Perbedaan
Masa Pendudukan Hindia-Belanda dan Pendudukan Jepang
Pembeda
|
Masa Hindia-Belanda
|
Masa Jepang
|
Tujuan
|
Untuk
memperoleh tanaman ekspor
|
Untuk
membantu Jepang memenangkan perang
|
Bahasa
|
Bhs.
Indonesia tidak berkembang
|
Bhs.
Indonesia berkembang
|
Status
Sosial
|
Status
sosial rendah
|
Status
sosial tinggi
|
Eksploitasi
|
Eksploitasi
SDA
|
Eksploitasi
SDA dan SDM
|
Organisasi
|
Organisasi
boleh berdiri
|
Organisasi
dilarang (hanya boleh bentukan Jepang)
|
Komentar
Posting Komentar